Greeting From Seoul
Dalam rangka memeriahkan perhelatan “XV World Forestry Congress”, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan menyelenggarakan rangakaian acara, yaitu: Pameran dan Side Event.
Pameran diselenggarakan pada tanggal 2 – 6 Mei 2022 di Exhibition Hall Coex Seoul. Ditjen PSKL berpartisipasi dengan membuka 2 (dua) stand bertemakan Forest Investment Programme 1 (FIP-1) dan Strengthening Social Forestry (SSF) in Indonesia. Material yang dipamerkan merupakan beragam informasi pencapaian dan Lesson Learned dari pelaksanaan program Perhutanan Sosial, berupa: poster, banner, video, flyer, electronic book, produk komoditi Perhutanan Sosial, seperti: kopi, madu, gula aren, jamur, minyak atsiri dan lainnya, serta produk kerajinan masyarakat seperti kain tenun anyaman bambu dan rotan serta manik-manik.
Antusiasme pengunjung cukup tinggi dan beragam dari berbagai kalangan, antara lain: unsur Pemerintah, NGO, Swasta, Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat Umum. Beberapa pengunjung memiliki ketertarikan untuk menindaklanjuti lebih dalam kerjasama program/kegiatan Perhutanan Sosial, khususnya pengembangan komoditi, pembukaan akses pasar melalui program matching fund and penelitian di Indoensia.
Kegiatan lainnya adalah Side Event berupa Talkshow dengan tema “The Role of Social Forestry in Facing the Covid -19 Situation” yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2022 pukul 09.00 – 10.30 KST atau 07.00 – 09.30 WIB dengan format hybrid dan live pada chanel YouTube Ditjen PSKL. Acara dibuka dengan Welcoming Remarks dari Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari selaku Head of Delegation Republik Indonesia (Bapak Agus Justianto) yang menyampaikan konsep Indonesia FOLU NET SINK 2030 sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam mengatasi Perubahan Iklim. Selanjutnya Keynote Speech yang disampaikan oleh Direktur Jenderal PSKL (Bapak Bambang Supriyanto), yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi regional dan internasional dalam penguatan Perhutanan Sosial pasca pandemi Covid-19.
Talkshow menghadirkan 5 (lima) pembicara, yaitu:
1. Ms. Nurhasnih – Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Kalimantan, Indonesia
2. Mr. Casimiro Olvida – Konsultan Watershed Protection Program dariThe Alsons Power Group, Philippines
3. Mr. Sophea Chhin – Perwakilan Civil Society Organization, Cambodia
4. Mr. Bernd Unger – Chief Technical Assistant Proyek Forest Programme III, Germany
5. Mr. Ronnakorn Triraganon – Manager Pengembangan Kapasitas dan Pelayanan Teknis, RECOTC Thailand.
Para pembicara memberikan pemaparan yang inspiratif mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap perhutanan sosial dan masyarakat yang tanggal di pinggir kawasan hutan dan upaya mereka untuk memulihkan dan membangkitkan kembali aktivitas masyarakat yang lebih baik pasca pandemi Covid-19. Selain itu, para pembicara juga mengangkat isu kolaborasi antar stakeholder, termauk pemerintah, NGO, sektor swasta dan masyarakat umum untuk berperan bersama dalam meningkatkan kapasitas, membuka akses dan peluang inovasi, penciptaan inisiatif baru dan akses pasar dan investasi sekaligus memberikan kekuatan pendorong bagi pergerakan ekonomi pedesaan yang menyebabkan Perhutanan Sosial menjadi lebih berdaya dan mandiri.
Talkshow dihadiri sekitar 100 peserta baik faktual maupun virtual, yang terdiri dari perwakilan pemerintah, NGO, Mahasiswa, Akademisi dan Masyaraka Umum.
Kegiatan World Forestry Congress ini adalah media yang baik untuk mempromosikan pencapaian, kisah sukses dan pembelajaran Perhutanan Sosial serta memperkuat jalinan kemitraan dengan dunia internasional.
Terima kasih…
Anyeonghigyeseyo…