Festival PeSoNa 2019, Cita-cita Memakmurkan Masyarakat Kini dan Nanti
Jakarta, 26 November 2019: “Pemerintah hadir bagi kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sebuah visi yang diejawantahkan melalui program Perhutanan Sosial, yang menjadi program prioritas, dan proyek strategis nasional. Program Perhutanan Sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, mengurangi konflik tenurial di sekitar kawasan hutan, mendorong penurunan angka kemiskinan daerah sekitar kawasan hutan, dan diharapkan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar kawasan hutan, melalui prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainable), dan hutan lestari, dengan tetap menjaga seluruh sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Program Perhutanan Sosial ini, dimana pemerintah mengalokasikan 12,7 juta ha kawasan hutan, dan memberikan akses kelolanya kepada masyarakat, dan sejak 2015-2019 program ini telah menerbitkan 6.112 unit SK Izin/Hak Perhutanan Sosial, dengan luas kelola kawasan sebesar 3,4 juta ha. Pengelolaan kawasan ini, pada periode 2015-2019 telah melibatkan lebih dari 772.000 KK seluruh Indonesia.
Sebagai sarana evaluasi program, dan peningkatan sinergisitas antar pemangku kepentingan program ini, baik masyarakat, pemerintah, LSM, sektor swasta dan generasi muda, maka Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK) melaksanakan Festival PeSoNa (Festival Perhutanan Sosial Nasional), sebuah ajang yang diharapkan menjadi tolok ukur dari kerja nyata tiap penerima manfaat SK Izin/Hak Perhutanan Sosial. Tahun 2019 ini, Festival PeSoNa, akan dilaksanakan dari tangal 27-28 November 2019, dan festival PeSoNa kali ini akan dilaksanakan di Ged. Manggala Wanabakti, dengan tema “Festival Perhutanan Sosial Nusantara: Memakmurkan Rakyat Kini dan Nanti”. Festival ini akan menjadi etalase, dari berbagai langkah percepatan dan aksi korektif (corrective action), yang dilakukan kementerian ini, sekaligus menjadi ajang tampilnya juara-juara Perhutanan Sosial.
Para juara Perhutanan Sosial ini, adalah para penerima manfaat SK Hak/Izin Perhutanan Sosial yang telah menunjukkan sebuah langkah kecil dari usaha mereka untuk menjadi mandiri secara ekonomi, melalui pengelolaan kawasan hutan. Para juara ini, akan di anugerahi gelar Tokoh Hutan Sosial tahun 2019. Festival PeSoNa ini juga ingin menyasar kaula muda, yang kerap diberi label generasi milenial, melalui lomba debat mahasiswa/ pelajar, serta pentas seni dan budaya masyarakat, festival ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan kepada milenial, akan keberpihakan negara kepada masyarakat, bahwa negara serius dalam meningkatkan kompetensi ekonomi masyarakat daerah kawasan hutan, dan seluruh kompetensi ekonomi ini juga akan di pamerkan pada pameran produk Koperasi Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang akan ditampilkan di selasar Ged. Manggala Wanabakti.
Festival PeSoNa juga merupakan ajang bagi KLHK dan seluruh pemangku kepentingan lainya, termasuk instansi terkait untuk bertukar informasi mengenai isu-isu sosial. Mengingat program ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarkat, dan menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan, dan kawasan sekitar hutan, KLHK menyadari bahwa instansi ini tidak dapat bekerja sendiri, kementerian ini memerlukan instansi untuk membantu KUPS tumbuh, dan mendekatkan mereka pada calon pembeli dan pasar (market).
Kelembagaan usaha yang komprehensif untuk dapat dikategorikan sebuah unit usaha yang dapat mengakomodir penjualan produk dari tiap penerima manfaat pengelola kawasan hutan, juga menjadi peran yang penting dalam membuat program Perhutanan Sosial ini berhasil. Berbagai usaha dilakukan oleh KLHK melalui Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan untuk menjalankan mandate dari sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, berbagai usaha menjaga kelestarian hutan juga dilakukan, harapannya, Festival PeSoNa mampu memberi edukasi, bahwa kesejahteraan dan keberlanjutan hutan lestari memang sebuah keniscayaan. (*)