Kelompok Perhutanan Sosial dapat Akses Pinjaman Modal Usaha Rp 400 Milyar di 2017
Foto : Biro Humas KLHK
Jakarta 29 Maret 2017, Pemerintah melalui Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU Pusat P2H) menargetkan Rp. 400 milyar dana yang terserap untuk menguatkan modal usaha kehutanan. Pemberian Fasilitias Dana Bergulir (FDB) ini juga dalam rangka kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dan investasi lingkungan. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono pada komunikasi publik di Jakarta (29/03/2017).
Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa pembiayaan usaha kehutanan ini meliputi Usaha Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Rakyat (HR) dan kegiatan Perhutanan Sosial antara lain Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Desa (HD), Hutan Kemasyarakatan (HKm). Bentuk usaha lain dapat berupa Usaha pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), Usaha pemanfaatan hutan alam dengan teknik Silvikultur Intensif (Silin) dan usaha restorasi ekosistem. Dana bergulir ini dialokasikan melalui APBN tetapi bukan bersifat hibah ataupun proyek. Untuk mendapatkan dana ini calon penerima harus mengajukan proposal dengan usaha yang prospektif
BLU Pusat P2H memiliki tiga skema pembiayaan yaitu skema Pinjaman, Bagi Hasil, dan Pola Syariah. Saat ini skema pinjaman dan bagi hasil telah berjalan. Sedangkan skema pola syariah masih dalam tahap pengembangan. “Dan selama ini banyaknya kepada pola pinjaman, yang sudah berjalan,” tutur Bambang.
Pengelolaan FDB dilakukan atas dasar prinsip 4T. Tepat Pelaku, Tepat Lokasi, Tepat Kegiatan, serta Tepat Penyaluran dan Pengembalian. “Mekanisme penyalurannya pun dilakukan bertahap, Setelah dimanfaatkan sebagai modal usaha, dana itu dikembalikan dan digulirkan kembali kepada calon penerima dana berikutnya,” jelas Bambang.
Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan (P2H), Agus Isnantio Rahmadi menyampaikan bahwa pada tahun 2017, berbagai upaya tengah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan. Sistem pelayanan FDB berbasis teknologi tengah dikembangkan. Salah satunya dengan membangun website sebagai media komunikasi dengan masyarakat. “Dengan melihat tren peningkatan kinerja 2 tahun terakhir, BLU Pusat P2H siap menjadi motor penggerak usaha kehutanan kedepan,” tegas Agus menutup komunikasi publik tersebut.(*** )
Disadur dari Siaran PERS KLHK Nomor : SP. 72/HUMAS/PP/HMS.3/03/2017
Penanggung jawab berita:
Kepala Sub Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Data Informasi Setditjen PSKL
Agus Sugiarto