Membangun Pola Kemitraan Tanaman Kemiri Sunan di Kota Domba
Garut, 5 Februari 2017 Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bapak Dr .Ing Hadi Daryanto, DEA melakukan peninjauan lapangan pembibitan dan pengolahan kemiri sunan di Kabupaten Garut dan Kota Cimahi. Hadi mencanangkan Pola Kemitraan dengan cara memperkenalkan pembibitan kemiri sunan yang ada di Kab Garut. Kemiri sunan dengan nama latin Reutealis trisperma merupakan tumbuhan asli asia tenggara, menyebar di Filipina, Indonsia dan Thailand. Budidaya secara luas (perkebunan) di Indonesia dimulai sekitar abad ke 18 oleh pedangan dari Tiongkok dea daerah Cilongok dan Karawaci (Tangerang). Di dalam bjiinya mengandung racun sehingga dikenal dengan nama kemiri racun. Saat ini karawaci dan Cilongok telah berubah menjadi daerah permukiman sehingga tanaman kemiri sunan di daerah ini sudah jarang ditemukan.
"Koleksi plasma nutfah kemiri sunan pertama di Indonesia mulai dilakukan di Kebun percobaan Cimanggu, pada tahun 1927. Koleksi Plasma Nutfah (17 aksesi) asal Garut dan Majalengka ditanam tahun 2010 di KP Pakuwon, Sukabumi. Populasi terbanyak saat ini ada di kab Garut dan Majalengka, Jawa Barat" Ungkap Direktur PT Darma Prema Bioenergy. Peserta berasal dari Dinas Kehutanan Prov Kalimantan Barat, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kalimantan Barat, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Bupati Garut, Dinas Kehutanan Prov Jawa Barat, Dinas Lingkungan Hidup Prov Jawa Barat dan juga diramaikan oleh musisi senior Sam Bimbo sedangkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dihadiri oleh Bapak Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan dan Direktur Direktorat Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Darma Prema Bioenergy selaku pengelola pengolahan kemiri sunan tersebut dan PT APP, tbk melalui Belantara Foundation. Kegiatan ini menghasilkan poin-poin penting antara lain ; bahwa tanaman kemiri sunan memiliki 2 fungsi yakni fungsi konservasi, kemiri sunan memiliki akar dalam dan tajuk besar dapat mengurangi erodibilitas tanah sehingga dapat menjadi solusi untuk masalah erosi dan fungsi lainnya adalah sebagai fungsi Bio Energy menghasilkan bio-diesel sebagai sumber energi alternatif. Tanaman Kemiri Sunan masih perlu dikaji lebih lanjut apakah dapat ditanam di tanah gambut, sementara ini PT Darma Prema Bioenergy mengklaim bahwa tanaman kemiri sunan ini dapat bertahan di lahan bekas tambang yang ada di Kalimantan Timur. Pembibitan kemiri sunan memberikan lahan pekerjaan bagi warga sekitar areal pembibitan.
Terkait proses pengolahan PT Darma Prema Bioenergy mengaku bahwa masih mengalami beberapa kendala yakni keterbatasan lahan, keterbatasan bahan kemiri sunan (karena memerlukan proses 4 tahun untuk menjadi pohon induk), keterbatasan mesin pengolahan bio diesel yang belum dapat didatangkan secara langsung dari Amerika. Melihat potensi dari kemiri sunan yang besar dan dapat menjadi solusi untuk isu lingkungan hidup, tenaga kerja dan krisis energi. "Saya akan terus berusaha mengkawal kegiatan seperti ini untuk berjalan secara berkelanjutan" ungkap Hadi.
Penanggung Jawab Berita
Ka Sub.bag Evaluasi Pelaporan dan Data Informasi
Agus Sugiarto SE, M.Si