06 Nov2017
Written by Super User. Posted in Artikel
Madiun, 6 Nov 2017
Dungus Forest Park pagi ini penuh oleh ribuan petani. Mereka datang dari berbagai desa untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Jokowi akan bagi surat izin pemanfaatan hutan sosial untuk pemerataan ekonomi dan kelestarian hutan. Petani dapat kepastian hak kelola 35 tahun. Dukungan pendanaan dan pemasaran juga difikirkan.
Sehari sebelumnya, petani kerja bakti siapkan tempat pertemuan. Ada yang bersih-bersih dan ada yang membuat bangku dari bambu. Dengan riang mereka kerja hinga tengah malam dalam guyuran hujan. Kami senang pak Jokowi datang ke desa kami, jawab petani "mendadak tukang" ketika saya tanya perasaannya dimalam itu.
Pagi hari hutan jati Dungus yang berumur 110 tahun itu tertata asri. Tak ada tenda dan kursi mewah. Presiden dan petani duduk di bangku bambu yang sama. Rindangnya daun jati jadi peneduh dari sinar matahari. Alhamdulillah hingga akhir acara hujan tak turun.
Tiba di lokasi Jokowi langsung salami petani. Yang tak kebagian salaman dapat "lemparan" senyum dan sapaan dalam bahasa Jawa yang kurang saya fahami. Kemudian Jokowi memberi sambutan setelah laporan dari Menteri Siti Nurbaya.
Dalam sambutanya Jokowi kembali tegaskan komitmen pemerintah. Seperti di tiga tempat sebelumnya; Muara Gembong (Beksi), Brani Wetan, (Probolinggo) dan Wonoharjo (Boyolali).
Jokowi meminta seorang petani jelaskan rencana kerja di areal yg diberikan. Kali ini diwakili Pak Basuki. Lahan garapannya 0,5 hektar dan akan jadi 2 hektar melalui izin hutan sosial. Ia akan ditanami jagung sembari menunggu pohon sengonnya besar.
Pak Basuki antusias jelaskan rencananya. Hitungnya matang. Dia yakin dapat membayar Kredit Usaha Rakyat yang diberikan BNI. Bunganya 9% dan akan jadi 7% ditahun depan. Presiden memberi apresiasi sembari mengingatkan hati-hati pinjam kredit dan juga penegasan agar petani harus sejahtera.
Diakhir dialog Jokowi minta Pak Basuki hapal PANCASILA. Saya tak hapal katanya. Peserta pun tertawa. Presiden lalu menuntun Pak Basuki menghapal Pancasila. Dua kali kata keadilan disebutnya. Sila kedua dan sila kelima.
Continue Reading